Selasa, 02 Juli 2024 WIB

Dianggap Sudah Mengkaburkan Sejarah, Datok Arifin Ingin Jumpa Dr. Sarmedi Purba

Administrator - Senin, 25 Maret 2024 23:03 WIB
Dianggap Sudah Mengkaburkan Sejarah, Datok Arifin Ingin Jumpa Dr. Sarmedi Purba
Gerbangnegerinews.com, Medan/Sumut -Dikutip dari media, Ketua Pemangku Adat atau Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partuha Maujana Simalungun mau pun Cendikiawan Simalungun, DR. Sarmedi Purba menyikapi soal polemik klaim Tanah Adat di Kabupaten Simalungun.

Dr. Sarmedi Purba mengatakan, di wilyah Kabupaten Simalungun tidak pernah ada Tanah Adat atau wilayah Ulayat, baik Etnik Simalungun apa lagi Tanah Ulayat Lembaga Adat Non Etnik Simalungun.

Baca Juga:

Pernyataan itu di sampaikan Dr. Sarmedi Purba menyikapi klaim Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan Nagori Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.

Pernyataan itu di sampaikan Sarmedi Purba menyikapi klaim Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan Nagori Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun yang berujung penangkapan dirinya oleh Polda Sumatera Utara dasar Laporan Polisi (LP)/B/717/VI/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara, 16 Juni 2023 Laporan PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

"Pernyataan Ketua Pemangku Adat atau Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partuha Maujana Simalungun mau pun Cendikiawan Simalungun, DR. Sarmedi Purba itu sudah menyesatkan sejarah Sumatera Timur dan karena pernyataannya itu kami nilai dirinya tidak layak dikatakan sebagai Ketua Pemangku Adat," buka Datok Arifin, senin (25/02).

"Terkait permasalahan Sorbatua itu sudah ditangani pihak aparat hukum Indonesia, tetapi bukan berarti di Simalungun tidak ada tanah adat/Ulayat, jangan kaburkan sejarah" tegas Datok

"Jadi Ingin kali rasanya saya berjumpa dengan Dr. Sarmedi Purba di acara resmi untuk mengkupas sejarah Simalungun selain untuk mengukur seberapa luas pengetahuannya dan juga pengetahuan saya terkait adat dan sejarah, juga untuk membuka tabir sebenarnya termasuk menanyakan apakah leluhurnya beliau (DR. Sarmedi Purba) terkena revolusi sosial pada 3 Maret 1946 sebagai korban atau tidak sama sekali," tutup datok.

Editor: Sigalingging

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Datok Arifin: Pemakaian Pakaian Ala Muslim Bagi Pelaku Kejahatan Dinilai Tidak Tepat

Datok Arifin: Pemakaian Pakaian Ala Muslim Bagi Pelaku Kejahatan Dinilai Tidak Tepat

Peduli Adat dan Wisata, Datok Arifin Akan Bentuk Lembaga LP-ASWI

Peduli Adat dan Wisata, Datok Arifin Akan Bentuk Lembaga LP-ASWI

Datok Arifin : Demi Negara dan Rakyat, Pilpres Sebaiknya 1 Putaran Saja

Datok Arifin : Demi Negara dan Rakyat, Pilpres Sebaiknya 1 Putaran Saja

Komentar
Berita Terbaru